2.1.09

Hikmah tahun baru 2009 (bagian 1)

Perayaan dan Realita..
by : Ihsan adam

Hari ini, tepatnya tgl.31 Desember 2008 Masehi, hampir seluruh umat manusia di muka bumi, seluruh rakyat di berbagai negara penjuru dunia, hingga seluruh warga yang tersebar di berbagai pelosok daerah, serentak bersiap-siap menyambut datang nya malam pergantian tahun. Adalah malam dimana setiap orang sibuk merencanakan berbagai acara, malam dimana setiap orang berkumpul bersuka cita hanya untuk menunggu datangnya pukul 12 tepat, dan malam dimana setiap insan merayakan momen ini dengan penuh gegap gempita.


Perayaan ini telah menyentuh ke seluruh lapisan masyarakat, tidak peduli Kultur, Budaya, Adat Istiadat, maupun Agama, tidak peduli mereka yg beragama Nasrani, Yahudi, Budha, Hindu, Konghuchu, bahkan Muslim sekalipun.
Perayaan ini telah menjadi tradisi setiap tahun, seolah-olah suatu hal yg wajib dirayakan oleh setiap umat manusia, hingga mengalahkan tradisi ritual agama itu sendiri, dan tidak terkecuali di negara kita Indonesia..
Sungguh kontras memang jika kita melihat 2 hari yang lalu, tepatnya tgl.29 Desember 2008 Masehi, atau dalam penanggalan Islam tepatnya tanggal 1 Muharram 1430 Hijjriyah, yang mana pada hari itu seharusnya menjadi hari kebesaran umat muslim dalam menyambut bulan pertama Islam, bulan yg Allah katakan sebagai salah satu dari empat bulan terbaik dalam kalender Islam selain Rabiul Awal, Rajab, dan Ramadhan (Maaf, apabila saya salah) yg tentu saja didalamnya penuh dengan Barokah dan Maghfirrah. Namun pada kenyataannya hanya sedikit saja masyarakat yg bersuka cita menyambutnya, sedikit pula media - yg mayoritas pemiliknya adalah muslim - mengekspos kegiatan keagamaan tersebut, hanya untuk sebuah alasan mengikuti perkembangan zaman atau bahkan sudah tidak sesuai dengan mekanisme tren pasar.
Dalam kasus ini setiap Individu memang memiliki hak untuk mengikuti aturan yg telah di gariskan Agama ataupun mengikuti tren yg dibuat oleh manusia itu sendiri. Sah-sah saja memang bila kita sendiri mengikuti perayaan tahun baru ini, tapi hanya sebatas untuk menghormati & menghargai, dan bukan berarti kita harus turut merayakannya dengan suka cita dan penuh perasaan memiliki.
Khusus pada perayaan tahun baru kali ini, di saat kita berpesta pora, di saat semua orang melupakan hakikatnya sebagai makhluk sosial, dan di saat setiap individu hanya memikirkan kesenangan dirinya sendiri, TAHUKAH KITA bahwa di belahan dunia lain, tepatnya Enam hari yang lalu telah terjadi tragedi kemanusiaan yang sangat memilukan di negeri Palestina, akibat dari aksi kebiadaban dan kebrutalan kaum zionis Israel, hingga menewaskan 400 jiwa lebih!!!, TAHUKAH KITA bahwa sebagian besar dari korban itu adalah rakyat sipil dan anak-anak yg tak berdosa!!!, TAHUKAH KITA bahwa mereka yang menjadi korban kebrutalan itu seluruhnya adalah umat Islam!!!, dan TAHUKAH KITA!!! bahwa sampai hari ini, jam ini, menit ini, dan detik ini kebiadaban itu masih terus berlangsung.!!!
Sungguh sangat Ironis disaat saudara2 kita di Palestina membutuhkan perhatian, disaat mereka membutuhkan pertolongan, disaat mereka meneriakkan harapan pembelaan, tapi kita disini, di negeri Indonesia ini, yg mayoritas rakyatnya adalah muslim terbesar di dunia, justru sedang berpesta pora menyambut hari yg sebenarnya tidak pernah diajarkan sedikitpun oleh Nabi kita dan Panutan kita Muhammad Rasulullah s.a.w, bahkan di dalam Al-Qur'an sekalipun..
Coba kita bayangkan berapa besar uang yg telah dihamburkan hanya untuk merayakan hari ini??? Jikalau kita hitung total biaya yg kita kumpulkan dari seluruh daerah di Indonesia yg merayakan malam tahun baru, maka saya yakin angkanya bisa mencapai puluhan milyar bahkan ratusan milyar rupiah,, sungguh FANTASTIS.!!!


0 komentar: